KARIA ILMIAH

Senin, 21 November 2011

RESENSI TASAWWUF DALAM AL-QUR’AN

Sebagai suatu kenyataan manusia ada, karena itu ada eksistensi manusiawi. Konsepsi tentang manusia dalam filsafat merupakan suatu problem yang rumit dan dapat bermacam-macam teori tentang manusia, sebanyak dan seaneka konsepsi tentang filsafat. Salah satu sifat manusia yang paling menarik adlah refleksi diri dan keinsyafan diri.
Ajaran tasawuf dalam Islam atau mistik Islam merupakan ajaran asli yang berakar pada acuan dasar al-Qur’an dan al-Hadits. Ajaran tasawuf yang berorientasi pada pembersihan jiwa, akal dan hati, tetapi tidak terfokus pada itu saja. Bahkan merupakan usaha pembangunan batin dengan melenyapkan keinginan akan kehidupan dan kemudian meleburkan dirinya dalam kehendak Tuhan, sehingga mereka merasakan kehadiran Tuhan di dalam hati dan di luarnya (zuhud).
Para ahli memberikan arti Tasawuf dengan konotasi yang bervariasi. Ada yang mengatakan kata tasawuf berasal dari kata sofa yang berarti suci atau bersih, ada juga dari kata shoff yang berarti baris pertama, dan ada juga yang mengatakan dari Ashabus suffah yaitu Sahabat Nabi dari kalangan Muhajirin dan Anshor yang berdiam diserambi masijid Nabi. Adapun yang mengartikan tasawuf dari kata suff yang berarti wol kasar atau kain kasar, karena para sufi memang menjauhkan diri dari kenikmatan duniawi.
Jalan hidup para sufi adalah orang yang menempuh jalan hidup dengan tidak melakukan tindakan yang serakah, menjauhkan diri dari sifat buruk juga menjauhkan dari sifat keduniawian yang hanya sesaat dan lebih mendekatkan pada Tuhannya. Inti dari ajaran agama adalah hanya untuk Allah semata yang patut disembah dan hanya kepada-Nya kita memohon, tidak pada dzat lain-Nya sesuai dengan firman Allah SWT.

وما خلقت الجن والإنس الا ليعبدون

“dan tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah”
Ada empat metode agar manusia menemukan jalan/tuntunan menuju kepada Sang Pencipta, sesuai yang dianjurkan oleh Nabi Muhammmad SAW.
1. Berdo’a: Hanya kepada Allah kita meminta dan niscaya akan dikabulkan apa yang diminta oleh hamba-Nya. Karena berdo’a adalah termasuk perisai bagi kita umat Islam. Sesuai yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. “do’a adalah senjata bagi orang-orang mikmin”.
2. Tawakal: yaitu mempercayakan semua urusan kepada Allah SWT, tawakal juga suatu proses mental seseorang bahwa dirinya tidak memiliki apa-apa/ kekuatan selain kekuatan/ kekuasaan-Nya.
3. Kesabaran: yaitu kesanggupan seorang hamba menanggung akan coba’an yang telah diberikan Allah kepada hamba-Nya. Dan Allah tidak akan memberikan suatu coba’an kecuali coba’an itu sudah sesuai dengan kapasitas hamaba-Nya.
4. Syukur: rasa senang dalam hati atas pemberian/ karunia Allah yang telah diberikan kepada hamba-Nya. Karena pada hakikatnya dengan kita banyak bersyukur niscaya Allah akan melipat gandakan nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya.
Dengan yang disebutkan diatas jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu; hanya dengan menyembah kepada-Nya dan meminta kepada-Nya. Dengan keyakinan, jelas kita telah melaksanakan perintah yang telah digariskan oleh Allah SWT.
Setelah mengetahui sekelumit tentang ajaran pokok-pokok dalam tasawuf, disini terjadi juga gagasan-gagasan atau ide-ide yang kadang sulit difahami oleh kalangan awam. Sehingga mereka berargumen bahwa dalam tasawuf bersifat panateis, bid’ah dan ateis, juga mengajarkan bahwa ajaran tasawuf menyesatkan dan menimbulkan kemunduran peradaban Islam.
Dalam uraian ini akan dijelaskan tentang konsep-konsep dari ajaran tasawuf :
1. Konsep Teosofi
Konsepsi tentang keTuhanan menurut sufi bertolak dari wujud Tuhan yang mengacu pada konotasi kebenaran Tuhan. Wujud adalah yang ada dengan sendirinya dengan tempat bergantung keberadaan wujud lain, semua wujud lain merupakan hiasan baginya.
2. Konsep Tentang Kebebasan dan Takdir
Takdir merupakan rahasia Tuhan dan pesan bagi manusia yang memiliki pengertian akan dapat mendengar dan menyaksikan kebenaran-Nya. Ketentuan Tuhan bisa berobah dengan usaha dan do’a kita. Sedangkan kebebasan adalah keinginan dari seorang manusia untuk memilih akan nasibnya sendiri.
3. Konsep Tentang Kebaikan dan Kejahatan
Tuhanlah yang menciptakan kebaikan dan kejahatan. Namun kejahatan tidak bersumber dari Tuhan karena, Tuhan adalah sumber kebenaran. Jadi sumber kejahatan adalah bersumber dari manusia itu sendiri yang menghendaki kejahatan.
Dan masih banyak lagi konsepsi-konsepsi yang digagas dalam ajaran tasawuf seperti, konsep insan kamil dan lain-lainnya, yang masih belum dipahami oleh kalngan awam.
Kesimpulannya tasawuf merupakan ajaran yang pAda dasarnya bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadits tidak serta merta timbulnya tasawuf hasil kreasi dari manusia.
Allahu ‘alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AYO BELAJAR

Islam memperkenankan kepada setiap muslim meraih ilmu kimia, biologi, astronomi, kedokteran, industri, pertanian, administrasi, dan kesektariatan, dan sejenisnya dari orang non muslim atau orang mulim yang tidak percaya ketakwaannya. Hal itu boleh dengan syarat tidak ditemukannya seorang muslim yang terpercaya keagamaan dan ketakwaannya yang dapat diambil ilmu darinya.