KARIA ILMIAH

Jumat, 24 Agustus 2012

RESENSI TASAWWUF DALAM AL-QUR'AN

Sebagai suatu kenyataan manusia ada, karena itu ada eksistensi manusiawi. Konsepsi tentang manusia dalam filsafat merupakan suatu problem yang rumit dan dapat bermacam-macam teori tentang manusia, sebanyak dan seaneka konsepsi tentang filsafat. Salah satu sifat manusia yang paling menarik adlah refleksi diri dan keinsyafan diri.
Ajaran tasawuf dalam Islam atau mistik Islam merupakan ajaran asli yang berakar pada acuan dasar al-Qur’an dan al-Hadits. Ajaran tasawuf yang berorientasi pada pembersihan jiwa, akal dan hati, tetapi tidak terfokus pada itu saja. Bahkan merupakan usaha pembangunan batin dengan melenyapkan keinginan akan kehidupan dan kemudian meleburkan dirinya dalam kehendak Tuhan, sehingga mereka merasakan kehadiran Tuhan di dalam hati dan di luarnya (zuhud).
Para ahli memberikan arti Tasawuf dengan konotasi yang bervariasi. Ada yang mengatakan kata tasawuf berasal dari kata sofa yang berarti suci atau bersih, ada juga dari kata shoff yang berarti baris pertama, dan ada juga yang mengatakan dari Ashabus suffah yaitu Sahabat Nabi dari kalangan Muhajirin dan Anshor yang berdiam diserambi masijid Nabi. Adapun yang mengartikan tasawuf dari kata suff yang berarti wol kasar atau kain kasar, karena para sufi memang menjauhkan diri dari kenikmatan duniawi.
Jalan hidup para sufi adalah orang yang menempuh jalan hidup dengan tidak melakukan tindakan yang serakah, menjauhkan diri dari sifat buruk juga menjauhkan dari sifat keduniawian yang hanya sesaat dan lebih mendekatkan pada Tuhannya. Inti dari ajaran agama adalah hanya untuk Allah semata yang patut disembah dan hanya kepada-Nya kita memohon, tidak pada dzat lain-Nya sesuai dengan firman Allah SWT.
وما خلقت الجن والإنس الا ليعبدون
“dan tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah” Ada empat metode agar manusia menemukan jalan/tuntunan menuju kepada Sang Pencipta, sesuai yang dianjurkan oleh Nabi Muhammmad SAW.
1. Berdo’a: Hanya kepada Allah kita meminta dan niscaya akan dikabulkan apa yang diminta oleh hamba-Nya. Karena berdo’a adalah termasuk perisai bagi kita umat Islam. Sesuai yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. “do’a adalah senjata bagi orang-orang mikmin”.
2. Tawakal: yaitu mempercayakan semua urusan kepada Allah SWT, tawakal juga suatu proses mental seseorang bahwa dirinya tidak memiliki apa-apa/ kekuatan selain kekuatan/ kekuasaan-Nya.
3. Kesabaran: yaitu kesanggupan seorang hamba menanggung akan coba’an yang telah diberikan Allah kepada hamba-Nya. Dan Allah tidak akan memberikan suatu coba’an kecuali coba’an itu sudah sesuai dengan kapasitas hamaba-Nya.
4. Syukur: rasa senang dalam hati atas pemberian/ karunia Allah yang telah diberikan kepada hamba-Nya. Karena pada hakikatnya dengan kita banyak bersyukur niscaya Allah akan melipat gandakan nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya. Dengan yang disebutkan diatas jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu; hanya dengan menyembah kepada-Nya dan meminta kepada-Nya. Dengan keyakinan, jelas kita telah melaksanakan perintah yang telah digariskan oleh Allah SWT.
Setelah mengetahui sekelumit tentang ajaran pokok-pokok dalam tasawuf, disini terjadi juga gagasan-gagasan atau ide-ide yang kadang sulit difahami oleh kalangan awam. Sehingga mereka berargumen bahwa dalam tasawuf bersifat panateis, bid’ah dan ateis, juga mengajarkan bahwa ajaran tasawuf menyesatkan dan menimbulkan kemunduran peradaban Islam.
Dalam uraian ini akan dijelaskan tentang konsep-konsep dari ajaran tasawuf :
1. Konsep Teosofi
Konsepsi tentang keTuhanan menurut sufi bertolak dari wujud Tuhan yang mengacu pada konotasi kebenaran Tuhan. Wujud adalah yang ada dengan sendirinya dengan tempat bergantung keberadaan wujud lain, semua wujud lain merupakan hiasan baginya.
2. Konsep Tentang Kebebasan dan Takdir
Takdir merupakan rahasia Tuhan dan pesan bagi manusia yang memiliki pengertian akan dapat mendengar dan menyaksikan kebenaran-Nya. Ketentuan Tuhan bisa berobah dengan usaha dan do’a kita. Sedangkan kebebasan adalah keinginan dari seorang manusia untuk memilih akan nasibnya sendiri.
3. Konsep Tentang Kebaikan dan Kejahatan
Tuhanlah yang menciptakan kebaikan dan kejahatan. Namun kejahatan tidak bersumber dari Tuhan karena, Tuhan adalah sumber kebenaran. Jadi sumber kejahatan adalah bersumber dari manusia itu sendiri yang menghendaki kejahatan. Dan masih banyak lagi konsepsi-konsepsi yang digagas dalam ajaran tasawuf seperti, konsep insan kamil dan lain-lainnya, yang masih belum dipahami oleh kalngan awam.
Kesimpulannya tasawuf merupakan ajaran yang pada dasarnya bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadits tidak serta merta timbulnya tasawuf hasil kreasi dari manusia.
Allahu ‘alam

Sabtu, 11 Agustus 2012

NUZULU AL-QUR'AN DAN LAILATU AL-QADAR

oleh:Rohmat Anas
Nuzulu al-Qur’an dan Lailatu al-Qadar merupakan pokok dalam Ramadhan. Keberadaan keduanya sebagai suatu keagungan serta kemulyaan yang diberikan Allah SWT kepada umat Muhammad SAW. Nuzulu al-Qur’an sebagai awal tonggak pemberlakuan kalam Ilahi yang diturunkan pada malam Lailatu al-Qadar secara keseluruan dari Lauhi al-Mahfudz dan 17 Ramadhan adalah penyampaian secara sedikit demi sedikit melalau jibril AS sebagai referensi, implementasi, aplikasi dan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam dan pedoman hidup dalam segala hal bagi umat Muhammad SAW adalah wahyu Ilahiyah yang selalu terjaga keaslian dan keabsahannya, tidak ada satu makhlukpun yang dapat merubah atau merekayasa akan keaslian al-Qur’an. Disamping itu, al-Qur’an juga menuntut eksistensi umat Muhammad SAW untuk menyakini kitab tersebut sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan.
Sedangkan malam Lailatu al-Qadar yang merupakan malam kebaikan serta ketenangan bagi yang menjumpai adalah anugrah Allah SWT yang patut disyukuri. Lailatu al-Qadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan juga memberikan suatu ketenangan dan kenikmatan tersendiri. Adalah Lailatu al-Qadar yang kita harapkan dan sebuah keyakinan yang mesti melekat dalam diri kita untuk dapat berjumpa dengan malam nan agung tersebut. Allah SWT sudah memberikan pada kita umat Muhammad SAW bebrapa kelebihan dibanding umat-umat sebelum Muhammad SAW, dan Lailatu al-Qadar salah satu kelebihan yang telah diberikanNya.
Reviatalitas akan Nuzulul al-Qur’an dan Lailatu al-Qadar adalah memaknai keduanya sebagai keagungan dan anugrah yang tidak dapat dipisahkan, dan sebagai momen keperibadian yang Qur’ani. Tidak mudah memang, namun dengan kita berharap disertai do’a niscaya kudrat Ilahi akan membawa kita pada hal yang diridhai. Kehidupan Qur’ani dan ketenangan malam Lailatu al-Qadar adalah harapan semua insani.
Semoga dimalam yang ganjil ini, kita semua dapat dipertemukan dengan Lailatu al-Qadar dalam keadaan lidah penuh dengan lafadz-lafadz al-Qur’an.

Kamis, 09 Agustus 2012

LAILATU AL-QADAR

Dalam Ramadhan, ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yakni malam Lailatu al-Qadar (malam ketetapan). Allah SWT berfirman:
إنا أنزلنا فى ليلة القدر (1)
وما أدراك ما ليلة القدر(2)
ليلة القدر خير من ألف شهر(3)
تنزل الملائكة والروح فيها بإذن ربهم من كل أمر(4)
سلام هى حتى مطلع الفجر(5)
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. Dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.
Dikatakan lebih baik dari seribu bulan, karena pada malam itu adalah diturunkannya al-Qur’an dari Lauhi al-Mahfudz pada langit dunia dan diturunkannya para Malaikat. sesungguhnya dinamakan Lailatu al-Qadar kerena ditetapkan pada malam itu urusan-urusan dan hukum-hukum tahun ini, sampai tahun berikutnya yang akan terjadi pada hamba Allah SWT. Itu artinya jika kita menemukan malam Lailatu al-Qadar maka dampak yang akan diperoleh adalah kebaikan sampai tahun yang akan datang. Disamping itu, jika kita kalkulasikan bahwa Lailatu al-Qadar adalah lebih baik dari seribu bulan, itu sama dengan kita beribadah lebih dari selama 80 tahun.
Kapan terjadinya malam Lailatu al-Qadar, Ini adalah rahasia Allah SWT yang tidak dijelaskan kapan malam, tanggal dan waktunya. Kenapa, agar kita senantiasa mencari dan menemukan malam seribu bulan itu dengan bersungguh-sungguh. Rasulullah SAW pun tidak mengetahui kapan akan terjadi namun, Rasulullah SAW biasa beriktikaf pada malam-malam sepuluh terakhir bulan Ramadan dan bersabda: “Carilah Lailatu al-Qadar pada malam-malam terakhir Ramadhan”.
Imam Ghazali dan ulama lain memberikan gambaran bahwa, untuk mencari malam Lailatu al-Qadar dapat diprediksi dengan perhitungan awal Ramadhan. Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka malam Lailatu al-Qadar jatuh pada malam 29 Ramadhan, hari Senin Lailatu al-Qadar akan jatuh pada malam 21 Ramadhan, hari Selasa atau Jumat Lalilatu al-Qadar akan jatuh pada malam 27 Ramadhan, hari Kamis Lailatu al-Qadar akan jatuh pada malam 25 Ramadhan, dan Sabtu Lailatu al-Qadar akan jatuh pada malam 23 Ramadhan.
Ada beberapa ulama telah mencoba merumuskan tanda-tanda Lailatu al-Qadar secara fisik, yaitu pada malam itu suasana tenang hening, pelataran langit hitam kelam dihiasi taburan bintang jernih terang, mata berhenti Tak ada kekacauan, tak ada keributan. Ketika matahari terbit, sinarnya lembut temaram, grimis tertahan di angkasa dan lain sebagainya. Itu adalah tanda-tanda malam Lailatu al-Qadar secara fisisk, hakikatnya hanya Allah SWT yang mengetahui, kita sebagai hambaNya hanya diperintahkan untuk beribadah.
Di samping itu, ada salah satu doa yang dianjurkan Rasulullah SAW yang dibaca pada malam Lailatu al-Qadar :
اللهم إنك عفو تحب العفو فعف عنى
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan suka memaafkan, maka maafkanlah aku”.
Subahnaallah……
Maha agung Engka ya Allah, yang telah memberikan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan dan semoga Engkau perkenankan pada hambaMu agar dapat menyaksikan malam Lailatu al-Qadar yang penuh dengan ketenangan dan ampunan…..
@1977

Senin, 06 Agustus 2012

DERMAWAN

oleh: Rohmat Anas
Dermawan adalah sifat yang sangat terpuji dalam ajaran Islam. Seseorang yang dermawan akan tergerak hatinya jika ada orang disekelilingnya yang membutuhkannya bantuan, baik moril maupun materi. Sifat dermawan tersebut dapat mengangkat derajat seseorang kederajat yang lebih tinggi, karena rasul juga memerintahkan pada umatnya untuk berlaku dermawan. Bahkan nabi lebih dermawan dari saiapapun seperti yang diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : "Nabi SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan kepadanya Al-Qur'an. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan kepadanya Al-Qur'an. Rasulullah SAW ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus".
Kedermawanan tidak saja pada orang yang dekat, akan tetapi siapa saja tanpa memandang golongan, suku, ras atau tawanan sekalipun, tetapi dermawan memberi kepada yang membutuhkan dan semata-mata karena mengharap ridhaNya. Allah SWT berfirman:
ويطعمون الطعام على حبه مسكينا ويتيما وأسيرا(8) انما يطعمكم لوجه الله لا نريد منكم جزاء ولا شكورا(9)
8. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. 9. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, Kami tidak menghendaki Balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.
Sedangkan sifat kikir justru akan membawa seseorang kepada kehidupan yang susah/sempit dan dijauhkan dari orang sekitar. Dalam pandangan ajaran Islam juga sifat kikir sangat dibenci Allah SWT dan RasulNya. Dalam Durratu an-Nasihiin, yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, Nabi bersabda “dermawan ibarat pohon yang akarnya di sorga dan rantingnya menuju ke dunia, maka barang siapa berpegangan pada ranting tersebut niscaya ditunjukan ke arah sorga. Sedangkan kikir diibaratkan pohon yang akarnya di neraka dan rantingnya menuju ke dunia, maka barang siapa yang berpegangan pada ranting tersbut niscaya ditunjukan ke arah neraka”.
Revitalitas dalam dalam dermawan adalah nilai-nilai sosial yang terkandung di dalamnya yang dimana tidak dapat dipisah dari manusia sebagi makhluk sosial. Secara hukum kausalitas dermawan yang dilakukan seseorang pada yang membutuhkan adalah memberikan nilai konstribusi yang akan selalu diingat akan kebaikannya.
Alangkah lebih baik jika kita berbuat dermawan adalah memberikan sesuatu yang lebih baik sebagi wujud kecintaan kita pada orang lain. Allah SWT berfirman:
لن تنالوا البر حتى تنففوا مما تحبون
Kamu sekalian Tidak akan mendapat kebaikan Sehingga berinfaq pada sesuatu yang dicintai.
Berbahagialah bagi orang-rang yang berbuat dermawan dan cilakalah bagi orang-orang kikir.
Semoga Allah SWT memberikan jalan kepada kita agar termasuk orang-orang yang mempunyai sifat dermawan agar meraih ridha Ilahi…..
Amiin…….
@1977

Minggu, 05 Agustus 2012

REVITALISASI PUASA

oleh: Rohmat Anas
disampaikan pada akun Berbagi Itu Indah
Revitalisasi firman Allah SWT dalam hadits qudsinya:
كل عمل ابن أدم له الا الصوم فإنه لى وأنا أجزى به
“Setiap amalan Ibnu Adam (manusia) baginya kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untukku dan akan aku kasih pahala puasa tersebut”
Yaitu, dikarenakan ibadah puasa adalah ibadah sirr/tidak dapat dilihat orang lain, berbeda dengan ibadah selain puasa dari beberapa ibadah. Dan karena ibadah puasa adalah ibadah sirr/ yang tidak dapat dilihat oleh seseorang kecuali Allah SWT, maka sepantasnya Allah SWT membalas secara langsung atas pahala orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa.
Oleh karena itu nabi MuhammadaSAW bersabda:
Tatkala hari kiamat, datanglah sekelompok kaum yang memiliki sayap seperti sayap burung. Maka dengan sayap mereka terbang menuju pelataran sorga.
Lalu penjaga sorga itu berkata ‘siapa kamu?’
Mereka menjawab ‘kami adalah umat nabi Muhammad SAW.’
Penjaga sorga itu bertanya lagi ‘apakah kamu sekalian melihat hisab/pembalasan?’ Mereka berkata ‘tidak!’.
Lalu bertanya yang kedua kali ‘apakah kamu sekalian melihat shirat/jalan?’ Mereka menjawab lagi ‘tidak!’.
Penjaga sorga itu berkata lagi ‘dengan apa kamu menemukan derajat/pangkat yang tinggi?’.
Kemudian mereka berkata ‘kami menyembah Allah SWT dengan sirr pada waktu di dunia, dan aku dimasukan ke sorga secara sirr pula di akhirat’ . (Zubdatu al-Wa’idin)
Masya Allah……
Itulah balasan atas hamba-hamba Allah yang beribadah tanpa ada sedikitpun rasa pamer atau memperlihatkan ibdahnya kepada orang lain…..
@1977

Sabtu, 04 Agustus 2012

suami istri sholeh dan sholeha

Oleh: Rohmat Anas
Didampaikan pada akun Berbagi Itu Indah
Dikisahkan….
Tatkala Nabi Muhammad SAW mi’raj bersama Jibril dan Mikail AS. Nabi Muhammad SAW diperlihatkan pada suatu kaum yang di kedua belah tangannya ada daging yang enak dan harum, dan daging yang bau dan busuk. Kaum tersebut justru memilih daging yang bau dan busuk.
Nabi Muhammad SAW terheran seraya berkata kepada Jibril AS “ wahai Jibril, apa ini?”. Jibril AS menjawab “ ini adalah umatmu yang telah memiliki istri yang halal serta baik, justru mendatangi permpuan yang kelakuannya jelek, dan bermalam sampai waktu subuh tiba. Dan seorang permpuan yang memiliki suami yang baik serta halal lagi baik, tetapi mendatang laki-laki yang kelakuannya jelek, dan bermalam sampai waktu subuh tiba. (Qishatu al-Mi’raj)
Subhanallah……….
Bahagia nian bagi sepasang suami dan istri yang selalu setia kepada pasangannya.
@1977

KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH

oleh Rohmat Anas
Dalam bulan ramadhan ada amalan yang tidak dapat lepas dari bulan ramadhan yakni shalat tarawih. Shalat tarawih yang kita kerjakan pada bulan ramadhan merupakan ibadah khusus yang tidak dapat ditemukan pada bulan lain. Ibadah shalat tarawih yang setiap malam bulan ramadhan kita kerjakan mendapatkan keutamaan tersendiri setiap seseorang mengerjakannya.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang keutamaan shalat tarawih pada bulan ramadhan, lalu beliau menjawab:
Malam ke – 1, Siapa yang shalat tarawih pada malam pertama dihapus dosa seorang mu’min seperti ketika ia dilahirkan.
Malam ke – 2, Shalat tarawih pada malam kedua diampuni dosa dirinya dan kedua orang tuanya, jika keduanya mu’min.
Malam ke – 3, Semua malaikat yang berada di bawah ‘Arsy menyeru, “Perbanyaklah amalmu!”
Malam ke – 4, Allah akan memberikat pahala sebagaimana pahala orang yang membaca Taurat, Injil, Zabur juga Al Qur’an.
Malam ke – 5, Allah SWT memberinya pahala seperti pahala Sholat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsha.
Malam ke – 6, Allah SWT memberinya pahala Thawaf di Baitul Makmur dan dimintakan ampun baginya oleh setiap batu, pasir dan benda yang berada disana.
Malam ke – 7, Seakan – akan ia hidup pada zaman Nabi Musa AS dan membelanya dari Fir’aun & Hamman.
Malam ke – 8, Allah SWT memberinya pahala seperti pahala apa yang diberikan kepada Nabi Ibrahim AS.
Malam ke – 9, Seakan – akan ia telah beribadah kepada Allah SWT seperti ibadahnya Nabi Muhammad SAW.
Malam ke – 10, Allah SWT memberinya rizki dan kebaikan di dunia dan akhirat.
Malam ke – 11, Apabila ia meninggal dunia, seperti dilahirkan dari ibunya.
Malam ke – 12, Ia datang pada hari kiamat dengan wajah berseri – seri seperti bulan purnama.
Malam ke – 13, Ia datang pada hari kiamat, selamat dari kejahatan
Malam ke – 14, Malaikat menyaksikan bahwa pada sesungguhnya orang tersebut telah Sholat Tarawih maka pada hari kiamat kelak Allah SWT tidak akan menghisabnya. Malam ke – 15, Malaikat penopang Arsy dan kursi membaca sholawat untuknya. Malam ke – 16, Allah SWT mencatat baginya akan dibebaskan dari dari api neraka dan masuk surga.
Malam ke – 17, Diberikannya pahala seperti pahala para Nabi.
Malam ke – 18, Ia dipanggil oleh malaikat, “Hai hamba Allah, ketahuilah bahwa Allah meridlaimu & kedua orang tuamu”.
Malam ke – 19, Allah mengangkat derajatnya hingga derajat orang – orang yang ada di surga firdaus.
Malam ke – 20, Dia diberi pahala para syuhada’ & orang – orang sholeh.
Malam ke – 21, Allah SWT membuatkan baginya sebuah istana di surga dari cahaya.
Malam ke – 22, Pada hari kiamat nanti, selamat dari kesulitan dan kesusahan.
Malam ke – 23, Allah SWT membangun baginya sebuah kota di surga.
Malam ke – 24, Dua puluh empat permintaanya dikabulkan Allah SWT.
Malam ke – 25, Allah SWT mengangkatnya dari siksa kubur.
Malam ke – 26, Allah SWT mengangkat baginya pahala empat puluh tahun.
Malam ke – 27, Ia akan melewati jembatan Shorotul Mustaqim pada hari kiamat kelak seperti kilat menyambar.
Malam ke – 28, Allah SWT mengangkat baginya seribu derajat di surga.
Malam ke – 29, Allah SWT akan mengkaruniakan kepadanya pahala seribu haji yang mabrur.
Malam ke – 30, Allah SWT akan memberi penghormatan kepada orang yang bertarawih pada malam terakhir dengan firman-Nya (yang bermaksud) : “Wahai Hambaku! makanlah segala jenis buah – buahan yang engkau inginkan untuk dimakan di dalam surga dan mandilah kamu di dalam sungai yang bernama salsabil serta minumlah air dari telaga yang dikaruniakan kepada Nabi Muhammad SAW bernama Al-Kautsar, saya adalah Tuhanmu dan kamu adalah hambaku” (durrotu an-nasihin)
Itulah keutamaan shalat tarawih yang dijanjikan oleh nabi Muhammad SAW yang diperuntukan untuk umatnya. Patut bersyukur atas orang-orang yang melaksanakan tarawih secara sempurna, dan menjadikan shalat tarawih sebagai permulaan dari ibadah-ibadah kita dibulan ramadhan….
@1977

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

Oleh: Rohmat Anas
disampaiakan pada akun Berbagi Itu Indah
Salam bahagia dam semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung….
Revitalisai firman Allah SWT dalam hadits qudsinya:
كل عمل ابن أدم له الا الصوم فإنه لى وأنا أجزى به
“Setiap amalan Ibnu Adam (manusia) baginya kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untukku dan akan aku kasih pahala puasa tersebut”
Yaitu, dikarenakan ibadah puasa adalah ibadah sirr/tidak dapat dilihat orang lain, berbeda dengan ibadah selain puasa dari beberapa ibadah. Dan karena ibadah puasa adalah ibadah sirr/ yang tidak dapat dilihat oleh seseorang kecuali Allah SWT, maka sepantasnya Allah SWT membalas secara langsung atas pahala orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa.
Oleh karena itu nabi MuhammadaSAW bersabda:
Tatkala hari kiamat, datanglah sekelompok kaum yang memiliki sayap seperti sayap burung. Maka dengan sayap mereka terbang menuju pelataran sorga. Lalu penjaga sorga itu berkata ‘siapa kamu?’ Mereka menjawab ‘kami adalah umat nabi Muhammad SAW.’ Penjaga sorga itu bertanya lagi ‘apakah kamu sekalian melihat hisab/pembalasan?’ Mereka berkata ‘tidak!’. Lalu bertanya yang kedua kali ‘apakah kamu sekalian melihat shirat/jalan?’ Mereka menjawab lagi ‘tidak!’. Penjaga sorga itu berkata lagi ‘dengan apa kamu menemukan derajat/pangkat yang tinggi?’. Kemudian mereka berkata ‘kami menyembah Allah SWT dengan sirr pada waktu di dunia, dan aku dimasukan ke sorga secara sirr pula di akhirat’ . (Zubdatu al-Wa’idin)
Masya Allah……
Itulah balasan atas hamba-hamba Allah yang beribadah tanpa ada sedikitpun rasa pamer atau memperlihatkan ibdahnya kepada orang lain…..
@1977

AMANAH

Oleh: Rohmat Anas
disampaiakan pada akun Berbagi Itu Indah
Diceritakan…
Ketika nabi Muhammad SAW mi’raj bersama Jibril dan Mikail AS, beliau diperlihatkan pada seorang laki-laki yang mengumpulkan seikat kayu bakar, dia tidak mampu memikulnya bahkan dia menmbahkan lagi ikatan kayu bakar itu dipundaknya.
Nabi bertanya kepada Jibril “waihai Jibril kejadian apa ini?”
Jibril menjawab “lelaki ini adalah dari umatmu yang diberikan amanat oleh seseorang dan tidak mampu menjaganya bahkan dia malah menginginkan untuk diberikan amanat lagi”. (Qishatu al-Mi’raj)
Subhanallah….
Ya Allah, Semoga Engkau berikan kekuatan kepada kami dalam mengemban amanat yang telah Engkau bebankan pada hambaMu ini…..
@1977

KEUTAMAAN RAMADHAN

oleh: Rohmat Anas
kultum disampaiakan pada Akun Berbagi Itu Indah
Allah SWT berfirman dalam hadits qudsiNya “setiap kebaikan akan diganjar sepuluh kali lipat bahkan sampai tujuratus kali lipat kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuku dan aku yang akan memberikan pahala” (al-Ihya)
Sungguh suatu kebahagiaan bagi kita dapat bertemu dibulan yang penuh ampunan yaitu bulan ramadahan. Bulan ramadhan yang didalamnya terdapat hari yang lebih baik dari seribu bulan, ini mengukuhkan bahwa benar ramadhan selain bulan ampunan adalah bulan yang dilipatkan pahalanya, dan bulan yang Allah SWT sendiri memberikan pahala bagi hambaNya yang melakukan puasa.
Di bulan ramadhan tidak saja kita menahan diri dari makan dan minum tapi lebih dari itu, yaitu mengimplementasikan isi kandungan ramadhan dalam prilaku kita sehari-hari.
Pembuktian kita menemukan bulan ramadhan adalah tatkala bulan Ramadhan telah usai, nilai-nilai ramadhan masih kita dapatkan pada bulan-bulan lain serta membekas pada diri kita.
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan bagi kita semua dalam melaksanakan ibadah pada bulan ramadhan.
Amiin…………
@1977

AYO BELAJAR

Islam memperkenankan kepada setiap muslim meraih ilmu kimia, biologi, astronomi, kedokteran, industri, pertanian, administrasi, dan kesektariatan, dan sejenisnya dari orang non muslim atau orang mulim yang tidak percaya ketakwaannya. Hal itu boleh dengan syarat tidak ditemukannya seorang muslim yang terpercaya keagamaan dan ketakwaannya yang dapat diambil ilmu darinya.