KARIA ILMIAH

Sabtu, 04 Agustus 2012

KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH

oleh Rohmat Anas
Dalam bulan ramadhan ada amalan yang tidak dapat lepas dari bulan ramadhan yakni shalat tarawih. Shalat tarawih yang kita kerjakan pada bulan ramadhan merupakan ibadah khusus yang tidak dapat ditemukan pada bulan lain. Ibadah shalat tarawih yang setiap malam bulan ramadhan kita kerjakan mendapatkan keutamaan tersendiri setiap seseorang mengerjakannya.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang keutamaan shalat tarawih pada bulan ramadhan, lalu beliau menjawab:
Malam ke – 1, Siapa yang shalat tarawih pada malam pertama dihapus dosa seorang mu’min seperti ketika ia dilahirkan.
Malam ke – 2, Shalat tarawih pada malam kedua diampuni dosa dirinya dan kedua orang tuanya, jika keduanya mu’min.
Malam ke – 3, Semua malaikat yang berada di bawah ‘Arsy menyeru, “Perbanyaklah amalmu!”
Malam ke – 4, Allah akan memberikat pahala sebagaimana pahala orang yang membaca Taurat, Injil, Zabur juga Al Qur’an.
Malam ke – 5, Allah SWT memberinya pahala seperti pahala Sholat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsha.
Malam ke – 6, Allah SWT memberinya pahala Thawaf di Baitul Makmur dan dimintakan ampun baginya oleh setiap batu, pasir dan benda yang berada disana.
Malam ke – 7, Seakan – akan ia hidup pada zaman Nabi Musa AS dan membelanya dari Fir’aun & Hamman.
Malam ke – 8, Allah SWT memberinya pahala seperti pahala apa yang diberikan kepada Nabi Ibrahim AS.
Malam ke – 9, Seakan – akan ia telah beribadah kepada Allah SWT seperti ibadahnya Nabi Muhammad SAW.
Malam ke – 10, Allah SWT memberinya rizki dan kebaikan di dunia dan akhirat.
Malam ke – 11, Apabila ia meninggal dunia, seperti dilahirkan dari ibunya.
Malam ke – 12, Ia datang pada hari kiamat dengan wajah berseri – seri seperti bulan purnama.
Malam ke – 13, Ia datang pada hari kiamat, selamat dari kejahatan
Malam ke – 14, Malaikat menyaksikan bahwa pada sesungguhnya orang tersebut telah Sholat Tarawih maka pada hari kiamat kelak Allah SWT tidak akan menghisabnya. Malam ke – 15, Malaikat penopang Arsy dan kursi membaca sholawat untuknya. Malam ke – 16, Allah SWT mencatat baginya akan dibebaskan dari dari api neraka dan masuk surga.
Malam ke – 17, Diberikannya pahala seperti pahala para Nabi.
Malam ke – 18, Ia dipanggil oleh malaikat, “Hai hamba Allah, ketahuilah bahwa Allah meridlaimu & kedua orang tuamu”.
Malam ke – 19, Allah mengangkat derajatnya hingga derajat orang – orang yang ada di surga firdaus.
Malam ke – 20, Dia diberi pahala para syuhada’ & orang – orang sholeh.
Malam ke – 21, Allah SWT membuatkan baginya sebuah istana di surga dari cahaya.
Malam ke – 22, Pada hari kiamat nanti, selamat dari kesulitan dan kesusahan.
Malam ke – 23, Allah SWT membangun baginya sebuah kota di surga.
Malam ke – 24, Dua puluh empat permintaanya dikabulkan Allah SWT.
Malam ke – 25, Allah SWT mengangkatnya dari siksa kubur.
Malam ke – 26, Allah SWT mengangkat baginya pahala empat puluh tahun.
Malam ke – 27, Ia akan melewati jembatan Shorotul Mustaqim pada hari kiamat kelak seperti kilat menyambar.
Malam ke – 28, Allah SWT mengangkat baginya seribu derajat di surga.
Malam ke – 29, Allah SWT akan mengkaruniakan kepadanya pahala seribu haji yang mabrur.
Malam ke – 30, Allah SWT akan memberi penghormatan kepada orang yang bertarawih pada malam terakhir dengan firman-Nya (yang bermaksud) : “Wahai Hambaku! makanlah segala jenis buah – buahan yang engkau inginkan untuk dimakan di dalam surga dan mandilah kamu di dalam sungai yang bernama salsabil serta minumlah air dari telaga yang dikaruniakan kepada Nabi Muhammad SAW bernama Al-Kautsar, saya adalah Tuhanmu dan kamu adalah hambaku” (durrotu an-nasihin)
Itulah keutamaan shalat tarawih yang dijanjikan oleh nabi Muhammad SAW yang diperuntukan untuk umatnya. Patut bersyukur atas orang-orang yang melaksanakan tarawih secara sempurna, dan menjadikan shalat tarawih sebagai permulaan dari ibadah-ibadah kita dibulan ramadhan….
@1977

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AYO BELAJAR

Islam memperkenankan kepada setiap muslim meraih ilmu kimia, biologi, astronomi, kedokteran, industri, pertanian, administrasi, dan kesektariatan, dan sejenisnya dari orang non muslim atau orang mulim yang tidak percaya ketakwaannya. Hal itu boleh dengan syarat tidak ditemukannya seorang muslim yang terpercaya keagamaan dan ketakwaannya yang dapat diambil ilmu darinya.