KARIA ILMIAH

Sabtu, 11 Agustus 2012

NUZULU AL-QUR'AN DAN LAILATU AL-QADAR

oleh:Rohmat Anas
Nuzulu al-Qur’an dan Lailatu al-Qadar merupakan pokok dalam Ramadhan. Keberadaan keduanya sebagai suatu keagungan serta kemulyaan yang diberikan Allah SWT kepada umat Muhammad SAW. Nuzulu al-Qur’an sebagai awal tonggak pemberlakuan kalam Ilahi yang diturunkan pada malam Lailatu al-Qadar secara keseluruan dari Lauhi al-Mahfudz dan 17 Ramadhan adalah penyampaian secara sedikit demi sedikit melalau jibril AS sebagai referensi, implementasi, aplikasi dan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam dan pedoman hidup dalam segala hal bagi umat Muhammad SAW adalah wahyu Ilahiyah yang selalu terjaga keaslian dan keabsahannya, tidak ada satu makhlukpun yang dapat merubah atau merekayasa akan keaslian al-Qur’an. Disamping itu, al-Qur’an juga menuntut eksistensi umat Muhammad SAW untuk menyakini kitab tersebut sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan.
Sedangkan malam Lailatu al-Qadar yang merupakan malam kebaikan serta ketenangan bagi yang menjumpai adalah anugrah Allah SWT yang patut disyukuri. Lailatu al-Qadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan juga memberikan suatu ketenangan dan kenikmatan tersendiri. Adalah Lailatu al-Qadar yang kita harapkan dan sebuah keyakinan yang mesti melekat dalam diri kita untuk dapat berjumpa dengan malam nan agung tersebut. Allah SWT sudah memberikan pada kita umat Muhammad SAW bebrapa kelebihan dibanding umat-umat sebelum Muhammad SAW, dan Lailatu al-Qadar salah satu kelebihan yang telah diberikanNya.
Reviatalitas akan Nuzulul al-Qur’an dan Lailatu al-Qadar adalah memaknai keduanya sebagai keagungan dan anugrah yang tidak dapat dipisahkan, dan sebagai momen keperibadian yang Qur’ani. Tidak mudah memang, namun dengan kita berharap disertai do’a niscaya kudrat Ilahi akan membawa kita pada hal yang diridhai. Kehidupan Qur’ani dan ketenangan malam Lailatu al-Qadar adalah harapan semua insani.
Semoga dimalam yang ganjil ini, kita semua dapat dipertemukan dengan Lailatu al-Qadar dalam keadaan lidah penuh dengan lafadz-lafadz al-Qur’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AYO BELAJAR

Islam memperkenankan kepada setiap muslim meraih ilmu kimia, biologi, astronomi, kedokteran, industri, pertanian, administrasi, dan kesektariatan, dan sejenisnya dari orang non muslim atau orang mulim yang tidak percaya ketakwaannya. Hal itu boleh dengan syarat tidak ditemukannya seorang muslim yang terpercaya keagamaan dan ketakwaannya yang dapat diambil ilmu darinya.