KARIA ILMIAH

Kamis, 06 September 2012

MENGGAGAS KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI KONSEP BAITUL MAL


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lain saling membutuhkan. Allah SWT menganugrahkan kepada seseorang kelebihan dari segi materi, pas-pasan, dan ada yang kurang yang statu sama lainnya saling menggantungkan. Semua itu ada hikmah yang terkandung dalam keputusan-Nya. Sejatinya jika memiliki rasa sukur terhadap karunia Allah SWT, niscaya dihadapan-Nya manusia yang paling mulia dan paling kaya. Nabi Muhammad SAW Bersabda:
ليس الغنى عن كثرة المال ولكن الغنى غنى النفسى (الحديث)
Tidaklah seseorang dikatakan kaya dari banyak harta, tetapi seseorang itu dikatakan kaya, kaya akan hati (menerima dengan rasa sukur).

Masyarakat Cikedung, khususnya blok Karang Dawa yang dari segi perekonomian dianggap masih banyak dibawah garis kemiskinan. Dapat dilihat dari keaadaan yang sebenarnya, banyak sekali diantara masyarakat blok Karang dawa mencari nafkah keluar desa, maraknya rentenir dan lain sebagainya. Itu semua sangat memberatkan bagi masyarakat, dan latar belakang itu seharusnya kita tergugah untuk mencari solusi dalam pemecahannya. Melalui pendidrian baitul mal ini, diharapkan mampu untuk menopang kebutuhan masyarakat blok Karang Dawa khususnya secara finansial.
Istilah Baitul Mal belakangan ini popular, seiring dengan semangat umat untuk berekonomi secara Islam dan memberikan solusi terhadap krisis ekonomi yang terjadi pada masyarakat dan sebagai usaha mikro. Istilah-istilah itu biasanya dipakai oleh sebuah lembaga khusus (dalam sebuah perusahaan atau instansi) yang bertugas menghimpun dan menyalurkan ZIS (zakat, infaq, shadaqah, dll.) dari para aghniya/kaya, pegawai, atau karyawannya. Kadang istilah tersebut dipakai pula untuk sebuah lembaga ekonomi berbentuk koperasi serba usaha yang bergerak di berbagai lini kegiatan ekonomi umat, yakni dalam kegiatan sosial, keuangan (simpan-pinjam), dan usaha pada sektor riil.
Diharapkan berdirinya baitul mal mampu memberikan solusi positif bagi perkembangannya bagi masyarakat Cikedung khususnya blok Karang Dawa. Disampaing itu memberi nilai lebih dalam menerapkan perkembangan syariat Islam.

B.      Maksud Pendirian Baitul Mal

1.      Memupuk dan meningkatakan rasa sosial antar sesama
2.      Membuat wadah pengumpulan ZIS (zakat, infak, shadaqah dll.)
3.      Mengorganisir dan memaksimalkan sektor ZIS (zakat, infak, dan shadaqah dll.)
4.      Mensejahterakan masyarakat dalam sektor ekonomi melalui baitul mal

C.      Tujuan Pendirian Baitul Mal

1.      Menciptakan rasa solidaritas sesama masyarakat melalui baitul mal
2.      Meningkatkan pemberdayaan ekonomi mikro melalui baitul mal
3.      Meningkatkan semangat dan peran aktif anggota masyarakat dalam kegiatan sosial melalui baitul mal
4.      Mendorong kehidupan dalam berekonomi syari’ah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AYO BELAJAR

Islam memperkenankan kepada setiap muslim meraih ilmu kimia, biologi, astronomi, kedokteran, industri, pertanian, administrasi, dan kesektariatan, dan sejenisnya dari orang non muslim atau orang mulim yang tidak percaya ketakwaannya. Hal itu boleh dengan syarat tidak ditemukannya seorang muslim yang terpercaya keagamaan dan ketakwaannya yang dapat diambil ilmu darinya.